Penggunaan teknologi terkini sebagai sarana paling mudah mencari informasi dalam peningkatan kepedulian terhadap BURUH MIGRAN.

Banyak cara dan sistem yang dapat digunakan untuk menjembatani, memberi solusi, dan sebagai sarana promosi yang dapat digunakan sebagai pelayanan dan bentuk sosialisasi akurat terhadap para buruh migran, masyarakat sebagai calon buruh migran dan khalayak umum sebagai penerima manfaat tak langsung. Keberadaan dan perkembangan teknologi akan banyak membantu ketersediaan sarana publik untuk mencari informasi, baik untuk buruh migran itu sendiri, para calon tenaga kerja, dan perusahaan pengerah TKI. Selama ini, tidak banyak dokumen tersedia untuk mengukur atau mengevaluasi layanan sebuah Perusahaan Pengerah TKI Swasta (PPTKIS) dan perusahaan asuransi, terutama dari kaca mata buruh migran.
Untuk menjawab kebutuhan ini serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi buruh migran, sebuah software laporan berbasis website yang berisikan rekam jejak PPTKIS dan perusahaan asuransi yang beroperasi di wilayah proyek terkait dengan pelaksanaan kewajiban penempatan dan perlindungan buruh migran. Mekanisme ini diharapkan dapat dijadikan model partipasi publik dalam melaksanakan pengawasan dan sosialisasi kinerja perusahaan serta membantu pemerintah dalam melakukan pengawasan melalui pengumpulan rekam jejak PPTKIS.
Pemerintah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas didukung Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja, Dishubkominfo, KKN Unsoed Purwokerto dan KKL STMIK AMIKOM Purwokerto bersama seluruh jajaran Pemerintahan Desa Se Kecamatan Cilongok telah mempersiapkan sarana informasi elektronik sebagai bentuk kepedulian dan sosialisasi terhadap buruh migran khususnya di wilayah Cilongok dan sekitarnya. Diharapkan dengan kemajuan teknologi saat ini dapat menopang dan mendorong masyarakat dan para pelaku usaha jasa perekrutan tenaga kerja untuk lebih memahami dan mampu memilah dan memilih hal-hal terbaik sebelum melangkah menjadi TKI dan mencari calon TKI. Dikemudian hari diharapkan akan terjadi sinergi antara para pelaku usaha dibidang ini dan diharapkan makin minimnya resiko dan kerugian yang selama ini masih belum dimengerti masyarakat.(kmspsd02/09/2015)