Desa Pernasidi Kecamatan Cilongok
rawaheng.desa.id
puskesmas1sumpiuh.banyumaskab.go.id
sumpiuhkec.banyumaskab.go.id
Rapat Koordinasi Persiapan dan Sosialisasi Sidang di Luar Gedung Pengadilan di Kecamatan Sumpiuh
sumpiuhkec.banyumaskab.go.id
sumpiuhkec.banyumaskab.go.id
sumpiuhkec.banyumaskab.go.id
Asal usul terjadinya Desa Pernasidi Konon diceritakan bentangan ruas jalan nan panjang terbentang dan membelah Pulau Jawa, yang kita nikmati sekarang ini, berawal dari kisah panjang di masa lalu. Masa Pemerintahan Hindia Belanda Gubernur Jendral (GG) Deandells memprogramkan pembangunan salah satunya adalah pembangunan pembuatan jalan yang berjarak ± 1000 (seribu) Km, yang terbentang dari Anyer Banten sampai Panarukan Jawa Timur.
Seperti pembangunan-pembangunan sebelumnya yang melibatkan penduduk pribumi sebagai tenaga kerja kasar yang jelas menelan banyak korban. Pada salah satu titik pembangunan proyek tersebut mengalami kendala yang sangat berat dan sulit untuk dilanjutkan. Awalnya berbagai cara telah ditempuh namun belum membuahkan hasil. Tempat itu di sebelah Danau (Situ Elok sekarang) yang amat sulit untuk dikeringkan untuk membangun pondasi atau damparan jalan. Diputuskankanlah sayembara GG Deandells melalui juru bicaranya akan memberikan hadiah besar bagi siapa saja yang mampu membendung atau mengeringkan dan membangun pondasi jalan yang kuat di wilayah ini. Dengan kondisi masyarakat yang sengsara, tentu suatu pengharapan besar apabila dapat memenanggkan sayembara tersebut.
Berbondong-bondong warga baik secara perorangan maupun kelompok mendaftarkan diri mengikuti sayembara itu. Satu demi satu para peserta mulai mencoba mengerjakan apa yang diinginkan oleh GG Deandells dan anak buahnya. Ada yang memindahkan tanah dengan susah payah, ada juga dari bebatuan dan batu cadas. Namun satu demi satu para peserta mulai kecapaian kerja keras tidak membuahkan hasil, bahkan tidak sedikit yang jatuh sakit dan harus menelan penderitaan panjang. Dengan memakan dana yang besar dan penderitaan rakyat, pembangunan itu belum menemukan titik temu yang sesuai untuk dapat melanjutkan pembangunan jalan. Ada rasa penyesalan dan putus asa yang dirasakan GG Deandells dan pengikutnya. Sementara bagi penduduk itu merupakan masa-masa sulit yang makin membelit.
Amarah dan rasa kesal amat sangat sering dipertontonkan para pengikut GG Deandells yang dilampiaskan pada para pekerja dan penduduk setempat. Untuk beberapa saat lamanya proyek itu berhenti. Melalui juru bicaranya Deandells kembali membuka sayembara dengan memberikan hadiah berlipat ganda dan akan diberikan jabatan penting bagi pemenangnya. Untuk sayembara ini diperluas wilayahnya. Para pesertapun mulai berdatangan dari berbagai wilayah diantaranya merupakan tokoh masyarakat, para pendekar dan pejabat suatu wilayah. Berbagai tehnik dikeluarkan bahkan sering terjadi perkelahian antar peserta sayembara karena berebut ingin cepat mendapat giliran dan cepat selesai. Para peserta satu demi satu tumbang dan kembali ke tempat asal dengan tangan hampa. Bahkan ada yang pulang dengan terluka parah.
Tak tercatat berapa peserta menjadi korban luka pada sayembara kedua ini. Hari berganti hari, minggu berganti minggu bahkan bulanpun berganti bulan, proyek pembangunan jalan itu masih terbengkalai. Apalagi cara yang akan dilakukan Deandells untuk melanjutkan pembangunan tersebut! Untuk kesekian kalinya setelah peserta terakhir gagal, proyek itupun dihentikan. Namun sayembara masih tetap dibuka. Di suatu tempat tidak jauh dari lokasi, hidup seorang tokoh pinisepuh bernama Tameng Rogo Jati yang merupakan keturunan dari tokoh terkenal yang cukup disegani di Wilayah Gumelem Banjarnegara. Kaki Tameng Rogo Jati memiliki 2 (dua) Orang putra yaitu Kaki Pona dan Kaki Pernasidi. Sepeninggal Kaki Tameng Rogo Jati kedua Putranya tetap hidup dan berkeluarga di wilayah ini, tidak jauh dari Danau tempat Deandells melaksanakan proyek pembangunan. Kehidupan yang dijalani kedua tokoh ini cukup sederhana.
Hidup di pedukuhan jauh dari perkotaan. Dengan mengandalkan pertanian, cukup untuk menopang kehidupan keluarganya. Kesederhanaan dan sikapnya yang suka menolong sesama menjadikan kedua Kaki ini tokoh yang cukup dikenal dan disegani di lingkungan tempat tinggalnya. Mendengar Deandells selalu gagal dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan, maka dengan langkah yang mantap dan gagah berani Kaki Pernasidi mengacungkan jari mengikuti sayembara itu. Mulailah Kaki Pernasidi mengerjakan, satu demi satu tanah, batu serta beberapa bahan lain mulai diaduk dan ditata rapi hingga terbentuklah pondasi kokoh sebagai damparan dari jalan yang akan dibangun. Menjadi tontonan menarik karena selama ini belum ada yang berhasil membendung dan mengeringkan tanah tempat pijakan pembangunan jalan. Aneh memang, sebab para peserta sebelumnya baik perorangan maupun kelompok tidak satupun dapat mengerjakan. Pada pertengahan penggarapan pondasi, kabar tersebut terdengar oleh GG Deandells, betapa girang hati Deandells mendengar kabar tersebut.
Lalu Deandells meninjau dan memastikan kabar berita baik yang didengar. Sesampainya di wilayah ini, betapa terkejutnya Deandells, benar benar terbukti dan benar adanya. Tanpa berpikir panjang Deandells membuat keputusan sesuai dengan janjinya untuk memberikan hadian besar terhadap pemenang sayembara. Seandainya Kaki Pernasidi mampu menyelesaikan pembangunan ini maka hadiah terbesar akan diberikan, atau mau minta hadiah seperti apa akan diberikan. Begitu luapan perasaan Deandells di hadapan juru bicara dan para anak buahnya. Maka sampailah kabar baik tersebut pada Kaki Pernasidi yang sedang menyelesaiakan pembangunan itu. Sampai pada pembangunan pondasi jalan itupun selesai. Kaki Pernasidi didampingi kakaknya Kaki Pona menghadap GG Deandells sesuai undangan yang disampaikan melalui juru bicaranya. Sesampainya di Markas, Deandells langsung menyambut dan menyuguhi hidangan-hidangan mahal yang belum pernah dinikmati dilingkungan Kaki Pernasidi. Usai jamuan, Deandells menawarkan kepada Kaki Pernasidi mau minta hadian apa? Uang, Emas atau Jabatan. Namun tak satupun tawaran yang diberikan oleh Deandells diterima sang Kaki.
Kemudian lewat nada yang lirih, Kaki Pernasidi berucap, “Aku ra kepingin dunya lan pangkat,” kontan saja Deandells kaget tidak percaya kok ada Orang yang seperti Kaki Pernasidi, padahal Deandells sudah menyiapkan berbagai hadiah bernilai tinggi. Deandells berpikir keras untuk mengenang budi baik Kaki Pernasidi maka diputuskan bahwa di Wilayah sekitar danau di namakan, nama Kaki Pernasidi. Selang beberapa waktu, Deandells didampingi para pengawal bertolak menuju wilayah Kaki Pernasidi. Sesampainya ditempat ini dengan menelenggarakan upacara kecil dan sederhana, Deandells mengumpulkan warga dan tenaga kerja, dengan lantang berkata “ para penduduk, para pekerja dan anak buahku sekalian, diwilayah ini ternyata ada orang besar yang tak terlihat sehari-harinya tentang kehebatannya, dialah Kaki Pernasidi yang telah sanggup menyelesaikan pondasi pembangunan jalan ini, maka pada hari ini pula, tempat ini aku berinama Pernasidi.
"Rakyat dan para pekerja bersorak sorai meluapkan kegembiraannya. Sanjungan, pujian datang silih berganti ditujukan pada kaki Pernasidi. Hingga sekarang tempat ini dikenal dengan nama Desa Pernasidi yang terdiri dari beberapa grumbul Yaitu grumbul Dukuh Pona nama dari kakaknya Kaki Pernasidi, yang terletak di barat daya(Situ Elok) dan sebelah timur danau ditinggali sendiri oleh Kaki Pernasidi, grumbul Karang Semanding terletak di barat laut danau, grumbul Kuta Merta timur grumbul Pernasidi, grumbul pondok pring disebelah utara Kuta Merta dan di ujung terdapat grumbul paduraksa."Dan Cerita asal usul terjadinya desa pernasidi ini sudah menjadi turun temurun masyarakat desa oernasidi dan sudah ada sejak jaman Belanda.
Hari ini | 22 Pengunjung |
Minggu ini | 413 Pengunjung |
Bulan ini | 468 Pengunjung |
Tahun ini | 2390 Pengunjung |
TOTAL PENGUNJUNG | 10742 Pengunjung |
Post: Pelatihan Corel Draw Untuk Perangkat Desa Oleh Mahasiswa KKL STMIK AMIKOM PURWOKERTO | 12806 Pembaca |